Friday, November 22, 2013

TUGAS 6

FRANCHISE PECEL LELE LELA

A.    LATAR BELAKANG

          Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan potensial untuk bertindak kreatif. Kemampuan ini merupakan dasar bagi setiap manusia untuk mengembangkan suatu usaha. Jika semakin disadari bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan penggerak utama ekonomi nasional maupun global maka perlu upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut berangkat dari hakekat manusia yang mampu berkreasi.
          Para pembuat kebijakan ekonomi semakin menyadari bahwa kewirausahaan menjadi penggerak utama perekonomian nasional maupun global. Lebih dari itu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin terbukti menjadi lembaga usaha yang lebih tahan terhadap goncangan krisis perekonomian. Para wirausahawan tidak hanya menciptakan kesejahteraan ekonomi, tetapi banyak diantara mereka yang juga berjuang keras untuk membuat dunia ini menjadi tempat tinggal yang lebih baik. Para wirausahawan juga telah mengangkat kesejahteraan hidup masyarakat secara lebih luas melalui penciptaan lapangan pekerjaan. Survei menunjukkan bahwa para pemilik UMKM meyakini mereka bekerja lebih keras, menghasilkan banyak uang, dan merasa lebih bahagia daripada bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain ( Zimmerer, 2008).
          Pengertian waralaba menurut PP RI No. 42 Tahun 2007 tentang waralaba, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti hasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.  Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. 
           Kota Depok yang semakin pesat dari tahun ke tahun menyebabkan semakin besarnya peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Salah satu peluang yang paling terbuka lebar adalah bisnis restoran. Sudah lama juga Kota Depok terkenal dengan wisata kulinernya. Hal ini menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya dengan berbisnis restoran. Bisnis ini banyak diminati investor karena dianggap memiliki tingkat pengembalian investasi yang relatif cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah restoran yang berdiri dan berkembang.
          Bisnis restoran di Indonesia mulai banyak dikembangkan dengan sistem usaha waralaba. Sistem ini dianggap menguntungkan karena merupakan sistem perdagangan yang kebal resesi ekonomi. Manajemen dan tingkat profitabilitas perusahaan dapat stabil, sehingga bisa memberikan keuntungan timbal balik antara perusahaan induk dan perusahaan yang melakukan kerja sama dengan sistem waralaba. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang melakukan waralaba dengan membuka cabang-cabang baru di daerah, maka usaha yang dijalankan akan semakin cepat dikenal karena masyarakat akan dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang mengharuskan setiap cabang mempunyai standar yang sama dengan perusahaan induk. Semua yang ada di perusahaan induk ada di setiap perusahaan cabang, walaupun perusahaan tersebut tergolong masih baru. Standar yang diberikan oleh perusahaan induk tidak saja menyangkut masalah makanan, tetapi juga menyangkut sistem pelayanan, promosi, desain interior, persyaratan lokasi, manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Sistem waralaba pada dasarnya adalah salah satu metode perluasan pasar yang dilakukan oleh perusahaan yang telah mantap atau mapan dan punya nama. Menu makanan pecel lele sudah tidak asing lagi kita dengar. Hampir sepanjang jalan dapat kita temukan warung kaki lima yang menjual pecel lele. Akan tetapi kita hanya dapat menemukan warung makan yang menjual pecel lele di sore hari hingga larut malam. Disinilah hal yang membedakan Rumah Makan Pecel Lele Lela. Waralaba ini membidik pangsa pasar bagi penggemar makanan pecel lele di siang hari dengan memulai jam buka operasional di siang hari. Mereka juga menawarkan berbagai macam menu pecel lele yang beraneka ragam dengan harga cukup terjangkau.

B.     TUJUAN

VISI & MISI Pecel Lele Lela

Visi
•        Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
•        Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-   luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
•        Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional

Misi
•        Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan unik
•        Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV =   Quality, Service & Value
•        Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan            kepuasan pelanggan dan mitra usaha

C.    PEMBAHASAN

1.         PROSES dan KEGIATAN

          Merek Pecel Lele Lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku. Pecel Lele Lela didirikan sejak tahun 2006, berawal dari sebuah ide untuk mengembangkan usaha makanan. Rangga Umara memilih Pecel Lele karena pasarnya yang sudah sangat luas dan sudah dikenal diseluruh Indonesia. Yang terpenting, usaha pecel lele selalu eksis dimana-mana dan tidak pernah mengenal krisis, hal ini disebabkan oleh bahan baku lele yang mudah di dapat dan margin penjualannya yang sangat tinggi. Pecel Lele Lela yang pertama dan satu-satunya memberikan nilai tambah pada usaha pecel lele, sehingga Pecel Lele Lela sangat Optimis dan Yakin Pecel Lele Lela akan menjadi Pionir serta Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia. Sesuai mottonya, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”

ANALISA SWOT (Strength,Weakness, Opportunity, Thread)
a)   Strength (Kekuatan)
·       Merupakan restoran pertama yang menjadi pelopor menu khas Lele.
·       Memiliki olahan menu lele yang bervariasi agar tidak membosankan.
·   Harga menu restoran cukup terjangkau oleh target konsumen. Merupakan bisnis franchise   sehingga banyak cabang dibeberapa wilayah di Jakarta maupun diluar wilayah Jakarta. -Letak       yang strategis.
b)   Weakness (Kelemahan)
·     Belum memiliki suatu identitas visual yang khas, menarik dan mencerminkan karakter Pecel Lele Lela.
·  Promosi yang sudah pernah dilakukan belum memberikan hasil yang maksimal. -Ketidak konsistenan Pecel Lele Lela dalam membangun identitasnya, karena  adanya secondary logo yang memiliki visualitas yang juga kuat.
·      Logo yang ada masih kompleks, sehingga memerlukan stilasi.
c)   Opportunity (Kesempatan)
·      Letak lokasi yang strategis, dan memiliki lebih dari 60 cabang di Indonesia.
·    Wisata kuliner yang tetap menjadi favorit dan tujuan utama bagi masyarakat Indonesia, maupun wisatawan asing.
d)  Thread (Ancaman)
·   Munculnya pesaing yang membuka usaha sejenis yang tentunya akan menjadi pesaing bagi  restoran Pecel Lele Lela.
·      Bagi target konsumen yang belum memiliki penghasilan akan merasa bahwa harga yang diberikan terlalu mahal, dan lebih baik ke tenda pecel lele dipinggir jalan yang lebih murah dan mengenyangkan.

2.         KEUANGAN

          Perubahan yang ada di masyarakat menyebabkan Restoran Pecel Lele Lela untuk menampilkan suasana baru dalam menikmati hidangan lele. Di Depok sudah sangat banyak sekali warung pecel lele tenda dan restoran lain yang menyajikan menu olahan dari ikan lele maka Restoran Pecel Lele Lela di Depok hadir menyajikan menu olahan dari ikan lele dengan berbagai pilihan masakan olahan dari ikan lele untuk memperkaya pilihan menu makanan masyarakat di Depok. Banyak waralaba yang menawarkan sistem menarik namun dalam penerapan sistem operasinya terdapat kekurangan terutama pada strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan kunci agar produk dikenal oleh masyarakat, terutama konsumen yang akan menggunakan barang atau jasa yang di produksi. Pada pemberi waralaba yang menawarkan sistem waralaba sering kali faktor strategi pemasaran tidak diperhatikan sehingga banyak usaha waralaba yang sulit berkembang. Mengatasi masalah tersebut maka diperlukan inisiatif penerima waralaba untuk meningkatkan strategi pemasaran pada usaha waralaba yang dibelinya (Karamoy 1997). Hal ini biasanya tidak diperbolehkan oleh franchisor, tetapi pada waralaba Pecel Lele Lela hal ini diperbolehkan untuk memberikan kemajuan usaha bagi franchisee dalam menjalankan bisnis selama bersifat pengembangan terkait produk, harga, promosi, tempat, bukti fisik, proses dan orang serta mendapat persetujuan resmi dari pihak franchisor. Pecel Lele Lela merupakan restoran dengan sistem waralaba yang didirikan pada tahun 2006 oleh bapak Rangga Umara. Pada tahun 2009 Pecel Lele Lela membuka usaha kemitraan dan telah membuka cabang di seluruh Indonesia serta berhasil meraih penghargaan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan
sebagai restoran lele inovatif. Keistimewaan dari restoran Pecel lele Lela yaitu produk yang ditawarkan sangat diutamakan kualitasnya. Bahan baku yang di gunakan terjamin kualitasnya agar dapat memuaskan konsumen. Ramainya pengunjung masih fluktuatif, dikarenakan promosi yang dilakukan masih belum maksimal karena masih hanya melalui mulut ke mulut dan dengan media jejaring sosial berupa facebook. Restoran Pecel Lele Lela agar memenuhi keinginan konsumen serta dapat tetap bersaing dengan restoran lain, maka pihak manajemen harus mampu menciptakan strategi pemasaran yang lebih tepat. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bisnis restoran di Kota Depok yang ditandai dengan makin bertambahnya jumlah restoran tiap tahun, membuat restoran Pecel Lele Lela di Depok harus mampu untuk meningkatkan mutu dan pelayanannya agar dapat meraih pangsa pasar industri restoran di Kota Depok. Pada kenyataannya total omzet penjualan restoran Pecel Lele Lela Depok sudah stabil namun belum mengalami peningkatan yang signifikan dari awal berdiri berkisar antara Rp 45.000.000 sampai Rp 50.000.000.

Data total omzet penjualan restoran pecel Lele Lela dapat dilihat pada Tabel berikut:

Omzet Restoran Pecel Lele Lela Depok Bulan Januari – Mei 2011

Bulan
Jumlah Omzet

Januari

Rp.61.000.900

Februari
Rp.60.000.000

Maret

Rp.59.000.300

April

Rp.60.800.000

Mei

Rp.61.514.000


          Berdasarkan Tabel dapat dilihat omzet Restoran Lecel Lele Lela dari bulan Januari sampai Mei, stabil dalam kisaran 60 juta dan belum mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan belum optimal karena pada saat ini promosi hanya dilakukan melalui media jejaring sosial (facebook) dan hanya dari mulut kemulut saja. Selain itu, mungkin karena variasi produk yang ditawarkan masih terbatas yang kemungkinan menyebabkan konsumen menjadi jenuh. Pihak manajemen restoran sangat menginginkan meningkatkan penjualan sehingga omzet meningkat mencapai 20% dari omzet semula yaitu kurang lebih Rp 60.000.000.
Menghadapi permasalahan tersebut, maka pihak manajemen restoran Pecel Lele Lela Depok harus mengetahui penyebab penjualan produk dan jumlah pengunjung restoran Pecel Lele Lela Depok belum mengalami peningkatan. Setelah diketahui apa yang menjadi penyebab belum mengalami peningkatan yang signifikan baru pihak manajemen restoran Pecel Lele Lela membutuhkan strategi yang tepat agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai serta dapat membuka peluang untuk terus berkembang ditengah persaingan bisnis restoran.

D.    KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.        Berdasarkan analisis dengan matriks IFE bahwa Pecel Lele Lela di Depok memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki Pecel Lele Lela di Depok adalah kelezatan citarasa makanan, lokasi yang strategis, menggunakan bahan baku lokal, kualitas produk terjaga, terdapat potongan harga khusus, merupakan pelopor restoran pecel lele modern, memiliki layanan delivery order dan area parkir restoran yang sangat memadai. Kelemahan yang dimiliki adalah belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM, tenaga kerja, menu yang disajikan kurang variatif dan kegiatan promosi kurang optimal. Berdasarkan analisis dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa Pecel Lele Lela di Depok memiliki posisi eksternal yang cukup kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman dengan cukup baik. Peluang yang dimiliki berupa letak kota Depok yang strategis, laju pertumbuhan penduduk kota Depok, perubahan gaya hidup masyarakat, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, perkembangan kemajuan teknologi dan kekuatan tawar pemasok rendah. Ancaman yang dihadapi adalah tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi, adanya serbuan waralaba asing, kenaikan harga bahan baku, banyaknya produk pengganti, kekuatan tawar konsumen tinggi dan hambatan masuk industri rendah.
2.        Strategi bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh Pecel Lele Lela di Depok adalah:
a)      Strategi product berupa kualitas produk yang terjaga serta inovasi produk yang diciptakan.
b)      Strategi place, berupa strategi yang strategis dan mudah dijangkau.
c)      Strategi price, strategi yang sedang dijalankan adalah berupa harga paket menu pada jam 14.00 sampai 17.00 WIB.
d)     Strategi promotion, strategi promosi yang sudah dilakukan Pecel Lele Lela di Bogor yaitu melalui surat kabar, radio, TV dan brosur.
e)      Strategi process, dalam kecepatan penyajian dan kecepatan merespon keluhan dari konsumen sudah cukup baik dilakukan oleh Pecel Lele Lela di Bogor. Selain itu, yang dapat dilakukan Pecel Lele Lela di Bogor untuk kemudahan dalam transaksi pembayaran dalam menyediakan pembayaran dalam bentuk auto debet ataupun kartu kredit, sehingga pelanggan mempunyai pilihan lain jika tidak membawa uang tunai.
f)       Strategi people, karyawan Pecel Lele Lela di Bogor memiliki sikap dan cara melayani konsumen yang sopan dan ramah serta menggunakan seragam yang rapih dan bersih.
g)      Strategi physic, Pecel Lele Lela di Bogor memiliki fasilitas hotspot yang dapat dinikmati secara gratis.

3.        Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi WO, yaitu meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan baik media cetak maupun media elektronik lokal dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan sekolah maupun kemahasiswaan serta mengadakan program paket hemat pelajar, pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari libur nasional dan pemberian diskon terhadap jumlah pemesanan tertentu. Selain itu, Pecel Lele Lela di Bogor hendaknya melakukan diversifikasi dan pengembang produk untuk dapat mengatasi kejenuhan konsumen, lalu perbaikan suasana dan kenyamanan restoran dan yang terakhir Meningkatkan kualitas produk dan loyalitas pelanggan dengan memanfaatkan situs internet yang dimiliki oleh perusahaan.

NAMA : NAOMI BRENDA FRISCILIA
KELAS: 1 EB 01
NPM   : 26213336

No comments:

Post a Comment

NPWP GANDA ! Bagaimana Cara Menghapusnya ?

Hai balik lagi ke blog saya... Mau cerita dikit pengalamanku di kantor. Ceritanya begini, waktu itu saya diminta untuk membuat NPWP untuk pe...