BAB I
PENDAHULUAN
Dalam akuntansi komparatif I membahas
akuntansi di enam Negara dengan perekonomian yang tergolong maju. Negara-negara
tersebut adalah Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat. Tren pelaporan keuangan mengarah pada penyajian wajar, setidaknya
untuk laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara hukum kode seperti Perancis,
Jerman dan Jepang menyesuaikan pendekatan kepatuhan hukum tradisional yang
dianut terhadap akuntansi untuk mencerminkan kenyataan pasar modal global. Seluruhnya
memiliki mekanisme untuk pengembangan standar akuntansi dan auditing yang telah
tertata baik dan tuntunan yang komprehensif terhadap pelaporan keuangan dan
aktivitas audit.
Negara-negara yang diamati dalam akuntansi
komparatif II umumnya sering disebut sebagai Perekonomian yang Berkembang. Dalam
akuntansi komparatif II akan membahas mengenai sistem akuntansi di 5 negara,
yaitu 2 negara di benua Amerika (Amerika
Serikat dan Meksiko) dan 3 negara di Benua Asia (India, China, dan Jepang).
Amerika dan Jepang merupakan 2 negara
dengan tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi, menjadi pusat perekonomian dan negara pendiri Komite
Standart Akuntansi Internasional (IASB –
International Accounting Standart Board). Sementara China, India, dan Meksiko
merupakan negara dengan perekonomian yang baru”muncul”.
Selain itu, sistem akuntansi di Meksiko
memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi di negara-negara latin lainnya. Sedangkan China merupakan negara dengan
jumlah penduduk terbesar di dunia dan perekonomiannya berubah dari perekonomian
terpusat menjadi market-oriented. Begitu juga dengan negara India yang
merupakan negara dengan populasi terbesar kedua setelah China.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Akuntansi
Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi
untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang
berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Standar akuntansi adalah regulasi
atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari
penetapan standar. Namun praktik sebenarnya mungkin berbeda dari yang
ditentukan oleh standar. Terdapat empat alasan untuk menjelaskan hal ini :
1. Di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi
cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Secara
sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan.
3. Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan
tersajikan secara lebih baik.
4. Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
II.
Akuntansi
Komparatif I
Dalam akuntansi komparatif I membahas akuntansi di
enam Negara dengan perekonomian yang tergolong maju. Negara-negara tersebut
adalah Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat dan akan
dijelaskan sebagai berikut :
A.
PRANCIS
Akuntansi
di Prancis sangat terkait dengan kode etik sehingga sangat mungkin untuk
melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial ( yaitu
code de commerce ) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik
akuntasi dan pelaporan keuangan diprancis. Code de Commerce berwal ordinasi
Coulbert ( menteri keuangan pada era Louis XIV pada tahun 1673 dan 1681 dan
diberlakukan oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai bagian dari system hokum
yang diciptakannya. Hokum pajak penghasilan pertama disetujui pada tahun
1914. Dasar utama aturan akuntansi di
prancis adalah hokum akuntansi 1983 dan dekrit akuntansi 1983, yang membuat
plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen
tersebut menjadi bagian
dari code de commerce. Plan comptable general berisi
:
a.
Tujuan dan prisip akuntansi serta
pelaporan keuangan
b.
Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegangn
saham, pendapatan dan beban
c.
Aturan pengakuan dan penilaian
d.
Daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya dan ketentuan tata buku lainnya
e.
Contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya
1.
Regulasi
Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Di
Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam
proses penetapan standar yaitu:
a.
Counseil National de la Comptabilite atau
CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b.
Comita de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
c.
Autorite des Marches Financiers atau AMF
(Otoritas Pasar Keuangan)
d.
Orde des Expert – Comptables atau OEC
(Ikatan Akuntan Publik)
e.
Compagnie Nationale des Commisaires aux
Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
2.
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan Prancis harus
melaporkan berikut ini :
a. Neraca
b. Laporan
laba rugi
c. Catatan
atas laporan keuangan
d. Laporan
direktur
e. Laporan
auditor
3.
Pengukuran
Akuntansi
Ciri
utama pelaporan di prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan yang
ekstensif dan detail, yang meliputi hal hal berikut :
a. Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan ( contoh kebijakan akuntansi )
b. Perlakuan
akuntansi untuk pos pos dalam mata uang asin
c. Laporan
perubahan aktica tetap dan depresiasi
d. Detail
provisi
e. Detail
revauasi yang dilakukan
f. Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
g. Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
h. Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
i.
Detail pengaruh pajak terhadap laporan
keuangan
j.
Rata rata jumlah karyawan sesuai golongan
k. Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
B.
JERMAN
Lingkungan
akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar biasa
sejak berkahirnya perang Duni II. Dalam suatu peristiwa yang besar, hokum
perusahaan tahun 1965 mengubah system pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah
pada ide ide Inggris-Amerika (tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar). Pada
awal tahun 1970 -an Uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan
direktif harmonisasi yang harus diadopsi oleh Negara Negara anggotanya kedalam
hukum nasional.
1.
Regulasi
Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum
tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan
sebagaiman yang dipahami dinegara Negara berbahasa inggris. Komite Standar
Akuntansi Jerman (German Accounting Standard Committee-GASC) atau dalam bahasa
Jerman, Deutsches Rechunungslegungs standar committee (DRSC).
GASC
membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman ( German Accounting Standars Board –
GASB ) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi GASB
terdiri dari tujuh ahli independen yang berlatar belakan dibidang auditing,
analisis, keuangan, akademik, dan industry.
Secara
garis besar system penetapan standar akuntansi yang baru di Jerman mirip dengan
system yang ada di Inggris dan Amerika. Standar GASB adalah rekomendasi wajib
yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi.
2.
Pelaporan
Keuangan
Undang
undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menetukan ketentuan akuntasi,
auditing dan pelaporan keuangan ang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan,
bukan menurut bentuk organisasi. Undang undang akuntansi tahung 1985 secara
khusus menetukan isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi:
a. Neraca
b. Laporan
laba rugi
c. Catatan
atas laporan keuangan
d. Laporan
manajemen
e. Laporan
auditor
Ciri
utama system pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh
auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan laporan ini berisi pendapat terhadap prospek mada depan perusahaan
dan khususnya factor factor yang mengancam kelangsunganhidup perusahaan.
3.
Pengukuran
Akuntansi
Berdasarkan hukum komersial :
a. metode
pembelian ( akuisisi adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan
kepemilikan juga dapata diterapkan dalam kondisi yang terbatas.
b. Aktiva
dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan
jumlah yang tersisa merupak goodwill
c. Goodwill
dapar disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara
sistematis selama umur manfaat eknominya.
d. Usaha
patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau
metode ekuitas
e. Perhatian
khusus diberikan terhadap catatan laporan metode translasi mata uangan asing
harus dijelaskan
f. Biaya
historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud
g. Persediaan
dinilai yang lebih rendah antara biaya atau pasa
h. FIFO
dan metode rata merupkan metode yang digunakan untuk menentukan biaya
i.
Aktiva tetap yang dapat disusutkan
ditentukan oleh teris depresiasi pajak
j.
Biaya penelitian dan pengenban dibebankan
pada saat terjadinnya
k. Segala
guna usaha pembiyaan umumnya tidak dikapitalisasikan
l.
Pajak tangguhan umumnya tidak terdapat
dalam akun perusahaan individu
C.
JEPANG
1.
Regulasi
Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi
akuntansi didasarkan pada tiga undang undang : hukum
komersial, undang undang pasar modal dan undang undang pajak penghasilkan
perusahaan. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Seluruh perusahaan yang dirikan
menurut hukum komesial diwajibkan untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat
dalam aturan-aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi, laporan usaha dan
skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas.
2.
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan
yang didirikan menurut hokum komerisial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib
yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi
hal hal berikut :
a. Neraca
b. Laporan
laba rugi
c. Laporan
usaha
d. Proposal
atas penetuan pengguna ( apropriasi) laba ditahan
e. Skedul
pendukung
Sejumlah
skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari catatan atas laporan
keuangan, yang meliputi :
a. Perubahan
dalam modal sahan dan cadangan wajib
b. Perubahan
dalam obligasi dan utang jangka pendek dan jangka panjang
c. Perubahan
dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi
d. Aktiva
dalam penjaminan
e. Jaminan
utang
f. Perubahan
dalam provisi
g. Jumlah
yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang, saham pengendali
h. Kepemilikan
ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki
oleh anak perusahaan tersebut
i.
Piutang yang berasal dari anak perusahaan
j.
Transaksi dengan direktur, auditor wajib,
pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik
kepentingan
k. Remunerasi
yang dibayarkan keapda direktur dan auditor wajib
3.
Pengukuran
Akuntansi
a. Akun
perusahaan secara terpisah merupakan
dasar bagi laporan konsolidasi
b. Anak
perusahaan dikonsolidasikan
c. Goodwill
diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisadi
selama maksimum 20 tahun
d. Metode
ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan
anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan
oprasionalnya
e. Persediaan
dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara
biaya atau harga pasar
f. FIFO,
LIFO dan rata rata seluruhnya merupkan metode arus biaya yang dapat diterima
g. Aktiva
tetap dinilai sebesar biaya perolehan dan disusutkan seusai dengan hokum pajak
h. Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya
i.
Pajak tangguhan terjadi untuk seluruh
perbedaaan karena waktu dengan menggunakan metode kewajiban
D.
BELANDA
Belanda
merupakan salah satu pendukung pertama atas standar akuntansi internasional
untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian
besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Di Belanda akuntansi
dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi
yang dicurahkan terhadap topik topik akuntansi dan khususnya terhadap
pengukuran akuntansi.
1.
Regulasi
Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi
di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika undang undang laporan
keuangan tahunan diberlakukan. Undang undang merupakan bagian dari program
besar perubahan dalam bidang hokum peusahaan. Di antara provisi utama undang
undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
a. Laporan
keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan
hasil keuangan selama suatu tahun , dan seluruh pos didalamnya haru
dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai
b. Laporan
keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik ( yaitu akuntansi
dapat diterima oleh kalangan usaha )
c. Dasar
penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
d. Laporan
keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
e. Informasi
keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan
keuangan dan catatan kaki yang
f. Menyertainya
Undang undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok studi akuntansi tiga
pihak ( Tripartit ) ( yang digantikan oleh Dewan pelporan tahunan pada tahun
1981 ) dan melahirkan kamar dagang
2.
Pelaporan
Keuangan
Laporan
keuangan di Belanda harus memuat hal-hal berikut :
a. Neraca
b. Laporan
laba rugi
c. Catatan
catatan
d. Laporan
direksi
e. Informasi
lain yang direkomendasikan
Perusahaan
perusahaan Belanda diperbolehkan untuk menyusun laporan keuangan menggunakan
IFRS atau GAAP AS selain standar akuntansi Belanda
3.
Pengukuran
Akuntansi
a. Goodwill
merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan
kewajiban dibeli
b. Metode
ekuitas digunakan apabila investor memiliki pengaruh signifikan terhadap
kebijakan usaha dan keuangan
c. Usaha
patungan dapat dicata dengan menggunkan metode ekuitas
d. Biaya
penelitian dan pengembangan dikapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat
dipulikan dan cukup pasti
e. Pajak
penghasilan diakui berdasarkan konsep alokasi komprehensif ( provisi penuh )
dan diukur menurut metode kewajiban
E.
INGGRIS
Akuntasi
di inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan sevara pragmatis
menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Inggris merupakan Negara pertama didunia
yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Masyarakat
akuntansi pertama yang diakui adalah masyarakt akuntansi di Edinburgh, yang
disahkan oleh akta kerjaan pada tahun 1854. Masyarakat yang serupa secara resmi
diakui di Glasgow pada tahun 1855 dan di Aberdeen pada tahun 1867. Akuntansi
profesiona bermula pada masyarakat professional ini.
1.
Regulasi
Dan Penegakan Aturan Akuntansi
Kegiatan
perusahaan yang didirkan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut
sebagai undang undang perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 1981 direktif
keempat UE diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip
akuntansi dan konvensi dasar akuntansi.
Undang
undang tahung 1981juga menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi:
a. Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akural
b. Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban
dinilai secara terpisah
c. Prinsip
konservatisme diterapkan, khususnya dalan pengakuan realisasi laba dan seluruh
kewajiban dan kerugian yang diketahui
d. Penerapan
kebihakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibakan
e. Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan unguk perusahaan yang menggunakan akutansi
2.
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan di inggris termasuk yang paling komprehensif didunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup :
a. Laporan
direksi
b. Laporan
laba dan rugi dan neraca
c. Laporan
arus kas
d. Laporan
total keuntungan dan kerugian yang diakui
e. Laporan
kebijakan akuntansi
f. Catatan
atas referensi dalam laporan keuangan
g. Laporan
auditor
3.
Pengukuran
Akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
penggabungan usaha. Goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar
penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Aktiva dapat
dinilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan
keduannya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar pengukuran
yang digunakan terhadap aktiva terkait. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan
metode kewajiban dengan dasar provisi penuh untuk kebanyak perbedaan waktu.
F.
AMERIKA
SERIKAT
Akuntasi
di Amerika serikat diatur oleh badan sector sawasta ( Badan
Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board – FASB ).
Hingga tahun 2000, Institut Amerika untuk Akuntan Publik (
American Institute of Certified Public Accountants – AICPA ).
1.
Regulasi
Dan Penegakan Aturan Akuntansi
System
AS tidak memiliki ketentuan hokum secara umum mengenai penerbitan laporan
keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS diberntuk berdasarkan
hokum Negara bagian, bukan hokum federal. Prinsip prinsip akuntansi yang
diterima secara umum ( GAAP ) terdiri dari seluruh
standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan yang harus diperhatikan ketika
menyusun laporan keuangan. Karena, FASB dan SEC mempertimabangkan untuk
mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan
prinsip.
2.
Pelaporan
Keuangan
Laporan
keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar
meliputi komponen berikut ini :
a. Laporan
manajemen
b. Laporan
auditor
c. Laporan
keugan utama ( laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba
komprehensif dan laporan ekuitas pemegang saham )
d. Diskusi
manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
e. Pengungkapan
atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
f. Catatan
atas laporan keuangan
g. Perbandingan
data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
h. Data
kuartal terpilih
3.
Pengukuran
Akuntansi
Aturan
pengukuran akuntansi Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungka usahanya. Menggunakan biaya historis
untuk menilai aktiva berwujud dan tidak berwujud. Metode LIFO, FIFO dan rata
diperbolehkan dan digunakan secara luas dalam penetuan harga persediaan. LIFO
yang popular karena dapat digunakan untuk keperluan pajak penghasil federal.
Pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban.
III.
Akuntansi
Komparatif II
Dalam akuntansi komparatif II
terdapat 5 negara, yaitu 2 negara di benua Amerika (Amerika Serikat dan Meksiko) dan 3 negara di
Benua Asia (India, China, dan Jepang) dan akan dijelaskan sebagai berikut
:
A.
AMERIKA
SERIKAT
1.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi
di Amerika Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan
Standart Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Standard Board- FASB), namun untuk kewenangannnya dibawah SEC (
Securities and Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh untuk
menjelaskan standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan
tetapi bergantung pada sektor swsta dalam penerapan standardisasi
tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973
dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi Keuangan
158 ( 158 Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor,
kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit, investasi dsb.
Prinsip Akuntansi
yang Berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP) terdiri atas
seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi
dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah
SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB
menandatangani Norwalk Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan
yang muncul diantara standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda
pengaturan standardisasi sehingga permasalahan utama yang muncul dapat
diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002,
ditandatangani UUSarbanes-Oaxley Act yang secara signifikan memperluas
persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan, dan laporan serta
regulasi proesi audit.
2.
Laporan
Keuangan
Laporan
Keuangan di Amerika Serikat meliputi:
a. Laporan
Manajemen
b. Laporan
auditor independen
c. Laporan
Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
d. Diskusi
manajemen dan analisa hasil operasional
dan kondisi keuangan
e. Penjelasan
mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laoran
keuangan
f. Catatan
atas laporan keuangan
g. Perbandingan
data keuangan selama 5 atau 10 tahun
h. Data
triwulan terpilih
3.
Pengukuran
Akuntansi
a. Penggabungan
bisnis dihitung seperti sebuah pembelian
b. Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibawah aet bersih yang diperoleh
c. Aset
berwujud dan tidak berwujud inilai
dengan harga perolehan
d. Persediaan
menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
e. LIFO
digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
f. Penyesuaian
mata uang asing megikuti persyaratan
dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada tambahan fungsional mata uang asing untuk
menentukan metodologi penyesuaian pertukaran mata uang asing
g. Penyusutan
dan amorrtisasi ditentukaan dengan
estimasi umur ekonomis
h. Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
B.
MESIKO
1.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi
negara Meksiko adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh
Council for Research and Development of Financial Information Standards
(Consejo Mexicano Para La
Investigacion y Dessarollo de Normas de Informacion Financiera - CINIF). Untuk standardsasi
proses audit dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants
(Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melalui Auditing standards and
Procedures Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem
Inggris-Amerika atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental.
Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil serta
dapat diaplikasikan ke semua bidang bisnis.
2.
Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan
harus meliputi:
a. Neraca
b. Laporan
Laba-Rugi
c. Laporan
perubahan ekuitas pemegang saham
d. Laporan
perubahan posisi keuangan
e. Catatan,
merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang
meliputi antara lain :
1) Kebijakan
akuntani pada perusahaan
2) Ketersediaan
materi
3) Komitmen
untuk pembelian saham substansial atau dibawah hak kontrak
4) Penjelasan
mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
5) Batasan
Dividen
6) Jaminan
7) Rencana
pensiun pegawai
8) Transaksi dengan perusahaan sejawat
9) Pajak
3.
Pengukuran
Akuntansi
a. Bisnis
gabungan menggunakan metode pembelian
b. Goodwill merupakan kelebihan harga pembelian terhadap
nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
c. Aset
berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak
lebih dari 20tahun)
d. Biaya
penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi
dan diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
e. Sewa
guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
f. Kerugian
bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
g. Cadangan
tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
h. Pajak
tangguhan disediakan dengan menggunakan metode kewajiban
C.
JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan di
Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestik dan
internasional. Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus memahami
budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang.
Perusahaan Jepang memiliki
ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung dengan firma milik
pribadi yang lain.Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat raksasa
ini disebut keiretsu.
1.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah
nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy
low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan
undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiga
badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang
perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti
dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar.
Semua perusahaan yang didirikan berdasrkan undang-undang perusahaan diwajibkan
untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan
Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukungpada
perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor
yang berwenang. Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus
mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan
undang-undang pertukaran dan sekuritas.
Auditor
yang berwenang tidak memerlukan kualifikasi professional yang ditugasi oleh
perusahaan secara penuh. Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial
direktur dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak.
Auditor independen
melibatkan pemeriksaan terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus
dilakukan oleh akuntan publik bersertifikasi (certified public accountans -
CPAs).
2.
Laporan
Keuangan
Perusahaan
yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan
laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang
isinya antara lain:
a. Neraca
b. Laporan
Laba Rugi
c. Laporan
atas perubahan ekuitas pemegang saham
d. Laporan
bisnis
e. Jadwal
terkait
3.
Pengukuran
Akuntansi
Metode
pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada
situasi tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan
lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill
dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi
lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai.
Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika
perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional
dan finansial. Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan,
gabungan yang profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata
uang, aset dan kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat
kurs saat itu (akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta
penyesuaian pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan
yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai
keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima
metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi
dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan
didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance
(saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji
dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang
memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan
lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak
tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode
kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat
diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan
dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur
dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.
D.
CINA
Pada
akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program
terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih
berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis.
Ekonomi
Cina saat ini digambarkan sebagai ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol
komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti
perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
Melihat
perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi
di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
1.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
a. Pada
tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business
Enterprises (ASBE)
b. ASBE
adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan
standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do
mestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
c. Kemudian,
pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China
Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen
keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
d. Pada
akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan
ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
2.
Pelaporan
Keuangan
Periode
pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan. Laporan Keuangan terdiri
atas:
a. Neraca
b. Laporan
laba rugi
c. Laporan
arus kas
d. Laporan
perubahan ekuitas
e. Catatan
3.
Pengukuran
Akuntansi
a. Penggabungan
usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
b. Kapitalisasi
dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
c. Untuk
menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
d. Penilaian
aset menggunakan basis harga perolehan.
e. Biaya
depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
f. Penilaian
persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
E.
INDIA
1.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
a. Akuntansi
dipengaruhi oleh bangsa inggris
b. Departemen
Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan
Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
1) Harus
memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan.
2) Harus
tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda.
c. Lembaga
yang bertanggung jawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan
proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute
tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d. Standar
Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan
Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing
atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi
Standar
e. Pengawasan
terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)
2.
Pelaporan
Keuangan
a. Neraca
dua tahun
b. Laporan
Laba Rugi
c. Laporan
Arus Kas
d. Kebijakan
Akuntansi dan Catatan
3.
Pengukuran
Akuntansi
a. Penggabungan
b. Untuk
penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar
menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
c. Goodwill
d. Dikapitalisasi,
diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
e. Penilaian
asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak
berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun\
f. Biaya
persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang
dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
g. Sewa
pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap
masa penggunaan sewa
h. Sewa
operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus
BAB
III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain
Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikanakuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansidi seluruh dunia.Akuntansi internasional
menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaanmultinasional (multinational
corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai negara dibidang produksi,
pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga
tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara
real time basis.
Dalam
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 akuntansi komparatif,
akuntansi komparatif pertama membahas 6 negara yang memiliki mekanisme untuk
pengembangan standar akuntansi dan auditing yang telah tertata baik dan
tuntunan yang komprehensif terhadap pelaporan keuangan dan aktivitas audit.
Sedangkan akuntansi komparatif kedua membahas 5 negara yang umumnya sering
disebut sebagai Perekonomian yang Berkembang dan mengenai sistem akuntansinya.
.
Referensi
:
http://hadisoecipto.blogspot.co.id/2013/10/makalah-akuntansi-komparatif-ii.html
https://reginaprilly.wordpress.com/2017/03/19/makalah-akuntansi-komparatif/
https://vegaaugesriana.wordpress.com/2013/04/08/bab-4-akuntansi-komparatif-ii/
https://restyresty.wordpress.com/2015/03/19/akuntansi-komparatif/