FRANCHISE
PECEL LELE LELA
A.
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya manusia memiliki
kemampuan potensial untuk bertindak kreatif. Kemampuan ini merupakan dasar bagi
setiap manusia untuk mengembangkan suatu usaha. Jika semakin disadari bahwa
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan penggerak utama ekonomi
nasional maupun global maka perlu upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut
berangkat dari hakekat manusia yang mampu berkreasi.
Para pembuat kebijakan ekonomi semakin
menyadari bahwa kewirausahaan menjadi penggerak utama perekonomian nasional
maupun global. Lebih dari itu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin
terbukti menjadi lembaga usaha yang lebih tahan terhadap goncangan krisis
perekonomian. Para wirausahawan tidak hanya menciptakan kesejahteraan ekonomi,
tetapi banyak diantara mereka yang juga berjuang keras untuk membuat dunia ini
menjadi tempat tinggal yang lebih baik. Para wirausahawan juga telah mengangkat
kesejahteraan hidup masyarakat secara lebih luas melalui penciptaan lapangan
pekerjaan. Survei menunjukkan bahwa para pemilik UMKM meyakini mereka bekerja
lebih keras, menghasilkan banyak uang, dan merasa lebih bahagia daripada
bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain ( Zimmerer, 2008).
Pengertian waralaba menurut PP RI No.
42 Tahun 2007 tentang waralaba, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh
orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam
rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti hasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian
waralaba. Perkembangan waralaba di
Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Dimungkinkan
karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba
(franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang
diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan.
Kota Depok yang semakin pesat dari tahun ke
tahun menyebabkan semakin besarnya peluang-peluang bisnis yang bisa
dikembangkan. Salah satu peluang yang paling terbuka lebar adalah bisnis restoran.
Sudah lama juga Kota Depok terkenal dengan wisata kulinernya. Hal ini menarik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya dengan berbisnis restoran. Bisnis
ini banyak diminati investor karena dianggap memiliki tingkat pengembalian
investasi yang relatif cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat.
Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah restoran yang berdiri dan
berkembang.
Bisnis restoran di Indonesia mulai
banyak dikembangkan dengan sistem usaha waralaba. Sistem ini dianggap
menguntungkan karena merupakan sistem perdagangan yang kebal resesi ekonomi.
Manajemen dan tingkat profitabilitas perusahaan dapat stabil, sehingga bisa
memberikan keuntungan timbal balik antara perusahaan induk dan perusahaan yang
melakukan kerja sama dengan sistem waralaba. Selain itu, semakin banyak
perusahaan yang melakukan waralaba dengan membuka cabang-cabang baru di daerah,
maka usaha yang dijalankan akan semakin cepat dikenal karena masyarakat akan
dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh sistem
yang mengharuskan setiap cabang mempunyai standar yang sama dengan perusahaan
induk. Semua yang ada di perusahaan induk ada di setiap perusahaan cabang,
walaupun perusahaan tersebut tergolong masih baru. Standar yang diberikan oleh
perusahaan induk tidak saja menyangkut masalah makanan, tetapi juga menyangkut
sistem pelayanan, promosi, desain interior, persyaratan lokasi, manajemen,
budaya perusahaan dan lain sebagainya. Sistem waralaba pada dasarnya adalah
salah satu metode perluasan pasar yang dilakukan oleh perusahaan yang telah
mantap atau mapan dan punya nama. Menu makanan pecel lele sudah tidak asing
lagi kita dengar. Hampir sepanjang jalan dapat kita temukan warung kaki lima
yang menjual pecel lele. Akan tetapi kita hanya dapat menemukan warung makan
yang menjual pecel lele di sore hari hingga larut malam. Disinilah hal yang
membedakan Rumah Makan Pecel Lele Lela. Waralaba ini membidik pangsa pasar bagi
penggemar makanan pecel lele di siang hari dengan memulai jam buka operasional
di siang hari. Mereka juga menawarkan berbagai macam menu pecel lele yang
beraneka ragam dengan harga cukup terjangkau.
B.
TUJUAN
VISI & MISI
Pecel Lele Lela
Visi
• Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin
pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
• Menjadi Brand Nasional kebanggaan
Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas- luasnya
bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
• Membawa makanan tradisional khas
Indonesia pada dunia internasional
Misi
• Menyediakan berbagai variasi produk
hidangan lele yang enak dan unik
• Memberikan kualitas pelayanan yang
sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality,
Service & Value
• Senantiasa berinovasi dan meningkatkan
kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan
pelanggan dan mitra usaha
C.
PEMBAHASAN
1.
PROSES
dan KEGIATAN
Merek
Pecel Lele Lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku. Pecel Lele Lela
didirikan sejak tahun 2006, berawal dari sebuah ide untuk mengembangkan usaha
makanan. Rangga Umara memilih Pecel Lele karena pasarnya yang sudah sangat luas
dan sudah dikenal diseluruh Indonesia. Yang terpenting, usaha pecel lele selalu
eksis dimana-mana dan tidak pernah mengenal krisis, hal ini disebabkan oleh
bahan baku lele yang mudah di dapat dan margin penjualannya yang sangat tinggi.
Pecel Lele Lela yang pertama dan satu-satunya memberikan nilai tambah pada
usaha pecel lele, sehingga Pecel Lele Lela sangat Optimis dan Yakin Pecel Lele
Lela akan menjadi Pionir serta Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di
Indonesia. Sesuai mottonya, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”
ANALISA SWOT (Strength,Weakness,
Opportunity, Thread)
a)
Strength
(Kekuatan)
· Merupakan
restoran pertama yang menjadi pelopor menu khas Lele.
· Memiliki
olahan menu lele yang bervariasi agar tidak membosankan.
· Harga
menu restoran cukup terjangkau oleh target konsumen. Merupakan bisnis
franchise sehingga banyak cabang dibeberapa wilayah di Jakarta maupun diluar
wilayah Jakarta. -Letak yang strategis.
b)
Weakness
(Kelemahan)
· Belum
memiliki suatu identitas visual yang khas, menarik dan mencerminkan karakter
Pecel Lele Lela.
· Promosi
yang sudah pernah dilakukan belum memberikan hasil yang maksimal. -Ketidak
konsistenan Pecel Lele Lela dalam membangun identitasnya, karena adanya secondary logo yang memiliki
visualitas yang juga kuat.
· Logo
yang ada masih kompleks, sehingga memerlukan stilasi.
c)
Opportunity
(Kesempatan)
· Letak
lokasi yang strategis, dan memiliki lebih dari 60 cabang di Indonesia.
· Wisata
kuliner yang tetap menjadi favorit dan tujuan utama bagi masyarakat Indonesia,
maupun wisatawan asing.
d)
Thread
(Ancaman)
· Munculnya
pesaing yang membuka usaha sejenis yang tentunya akan menjadi pesaing bagi restoran Pecel Lele Lela.
· Bagi
target konsumen yang belum memiliki penghasilan akan merasa bahwa harga yang
diberikan terlalu mahal, dan lebih baik ke tenda pecel lele dipinggir jalan
yang lebih murah dan mengenyangkan.
2.
KEUANGAN
Perubahan
yang ada di masyarakat menyebabkan Restoran Pecel Lele Lela untuk menampilkan
suasana baru dalam menikmati hidangan lele. Di Depok sudah sangat banyak sekali
warung pecel lele tenda dan restoran lain yang menyajikan menu olahan dari ikan
lele maka Restoran Pecel Lele Lela di Depok hadir menyajikan menu olahan dari
ikan lele dengan berbagai pilihan masakan olahan dari ikan lele untuk memperkaya
pilihan menu makanan masyarakat di Depok. Banyak waralaba yang menawarkan
sistem menarik namun dalam penerapan sistem operasinya terdapat kekurangan
terutama pada strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan kunci agar
produk dikenal oleh masyarakat, terutama konsumen yang akan menggunakan barang
atau jasa yang di produksi. Pada pemberi waralaba yang menawarkan sistem
waralaba sering kali faktor strategi pemasaran tidak diperhatikan sehingga
banyak usaha waralaba yang sulit berkembang. Mengatasi masalah tersebut maka
diperlukan inisiatif penerima waralaba untuk meningkatkan strategi pemasaran
pada usaha waralaba yang dibelinya (Karamoy 1997). Hal ini biasanya tidak
diperbolehkan oleh franchisor, tetapi pada waralaba Pecel Lele Lela hal
ini diperbolehkan untuk memberikan kemajuan usaha bagi franchisee dalam
menjalankan bisnis selama bersifat pengembangan terkait produk, harga, promosi,
tempat, bukti fisik, proses dan orang serta mendapat persetujuan resmi dari
pihak franchisor. Pecel Lele Lela merupakan restoran dengan sistem
waralaba yang didirikan pada tahun 2006 oleh bapak Rangga Umara. Pada tahun
2009 Pecel Lele Lela membuka usaha kemitraan dan telah membuka cabang di
seluruh Indonesia serta berhasil meraih penghargaan dari Kementrian Kelautan dan
Perikanan
sebagai restoran lele inovatif.
Keistimewaan dari restoran Pecel lele Lela yaitu produk yang ditawarkan sangat
diutamakan kualitasnya. Bahan baku yang di gunakan terjamin kualitasnya agar
dapat memuaskan konsumen. Ramainya pengunjung masih fluktuatif,
dikarenakan promosi yang dilakukan masih belum maksimal karena masih hanya
melalui mulut ke mulut dan dengan media jejaring sosial berupa facebook.
Restoran Pecel Lele Lela agar memenuhi keinginan konsumen serta dapat tetap
bersaing dengan restoran lain, maka pihak manajemen harus mampu menciptakan
strategi pemasaran yang lebih tepat. Tingkat persaingan yang tinggi dalam
bisnis restoran di Kota Depok yang ditandai dengan makin bertambahnya jumlah
restoran tiap tahun, membuat restoran Pecel Lele Lela di Depok harus mampu
untuk meningkatkan mutu dan pelayanannya agar dapat meraih pangsa pasar
industri restoran di Kota Depok. Pada kenyataannya total omzet penjualan
restoran Pecel Lele Lela Depok sudah stabil namun belum mengalami peningkatan
yang signifikan dari awal berdiri berkisar antara Rp 45.000.000 sampai Rp
50.000.000.
Data total omzet penjualan restoran
pecel Lele Lela dapat dilihat pada Tabel berikut:
Omzet Restoran
Pecel Lele Lela Depok Bulan Januari – Mei 2011
Bulan
|
Jumlah
Omzet
|
Januari
|
Rp.61.000.900
|
Februari
|
Rp.60.000.000
|
Maret
|
Rp.59.000.300
|
April
|
Rp.60.800.000
|
Mei
|
Rp.61.514.000
|
Berdasarkan Tabel dapat dilihat omzet
Restoran Lecel Lele Lela dari bulan Januari sampai Mei, stabil dalam kisaran 60
juta dan belum mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan
promosi yang dilakukan belum optimal karena pada saat ini promosi hanya
dilakukan melalui media jejaring sosial (facebook) dan hanya dari mulut kemulut
saja. Selain itu, mungkin karena variasi produk yang ditawarkan masih terbatas
yang kemungkinan menyebabkan konsumen menjadi jenuh. Pihak manajemen restoran
sangat menginginkan meningkatkan penjualan sehingga omzet meningkat mencapai
20% dari omzet semula yaitu kurang lebih Rp 60.000.000.
Menghadapi
permasalahan tersebut, maka pihak manajemen restoran Pecel Lele Lela Depok
harus mengetahui penyebab penjualan produk dan jumlah pengunjung restoran Pecel
Lele Lela Depok belum mengalami peningkatan. Setelah diketahui apa yang menjadi
penyebab belum mengalami peningkatan yang signifikan baru pihak manajemen
restoran Pecel Lele Lela membutuhkan strategi yang tepat agar kebutuhan dan
keinginan konsumen dapat tercapai serta dapat membuka peluang untuk terus
berkembang ditengah persaingan bisnis restoran.
D.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
analisis dengan matriks IFE bahwa Pecel Lele Lela di Depok memiliki posisi
internal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu menggunakan kekuatan
untuk mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki Pecel Lele
Lela di Depok adalah kelezatan citarasa makanan, lokasi yang strategis,
menggunakan bahan baku lokal, kualitas produk terjaga, terdapat potongan harga
khusus, merupakan pelopor restoran pecel lele modern, memiliki layanan delivery
order dan area parkir restoran yang sangat memadai. Kelemahan yang dimiliki
adalah belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM, tenaga kerja, menu yang
disajikan kurang variatif dan kegiatan promosi kurang optimal. Berdasarkan
analisis dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa Pecel Lele Lela di Depok
memiliki posisi eksternal yang cukup kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu
memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman dengan cukup baik. Peluang yang
dimiliki berupa letak kota Depok yang strategis, laju pertumbuhan penduduk kota
Depok, perubahan gaya hidup masyarakat, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat,
perkembangan kemajuan teknologi dan kekuatan tawar pemasok rendah. Ancaman yang
dihadapi adalah tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi, adanya
serbuan waralaba asing, kenaikan harga bahan baku, banyaknya produk pengganti,
kekuatan tawar konsumen tinggi dan hambatan masuk industri rendah.
2.
Strategi
bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh Pecel Lele Lela di Depok adalah:
a)
Strategi
product berupa kualitas produk yang terjaga serta inovasi produk yang
diciptakan.
b)
Strategi
place, berupa strategi yang strategis dan mudah dijangkau.
c)
Strategi
price, strategi yang sedang dijalankan adalah berupa harga paket menu pada jam
14.00 sampai 17.00 WIB.
d)
Strategi
promotion, strategi promosi yang sudah dilakukan Pecel Lele Lela di Bogor yaitu
melalui surat kabar, radio, TV dan brosur.
e)
Strategi
process, dalam kecepatan penyajian dan kecepatan merespon keluhan dari konsumen
sudah cukup baik dilakukan oleh Pecel Lele Lela di Bogor. Selain itu, yang
dapat dilakukan Pecel Lele Lela di Bogor untuk kemudahan dalam transaksi
pembayaran dalam menyediakan pembayaran dalam bentuk auto debet ataupun kartu
kredit, sehingga pelanggan mempunyai pilihan lain jika tidak membawa uang
tunai.
f)
Strategi
people, karyawan Pecel Lele Lela di Bogor memiliki sikap dan cara melayani
konsumen yang sopan dan ramah serta menggunakan seragam yang rapih dan bersih.
g)
Strategi
physic, Pecel Lele Lela di Bogor memiliki fasilitas hotspot yang dapat
dinikmati secara gratis.
3.
Berdasarkan
hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan
sekarang adalah salah satu strategi WO, yaitu meningkatkan efektivitas promosi
melalui iklan baik media cetak maupun media elektronik lokal dan website serta
meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan sekolah maupun kemahasiswaan
serta mengadakan program paket hemat pelajar, pemberian diskon pada moment
tertentu seperti hari libur nasional dan pemberian diskon terhadap jumlah
pemesanan tertentu. Selain itu, Pecel Lele Lela di Bogor hendaknya melakukan
diversifikasi dan pengembang produk untuk dapat mengatasi kejenuhan konsumen,
lalu perbaikan suasana dan kenyamanan restoran dan yang terakhir Meningkatkan
kualitas produk dan loyalitas pelanggan dengan memanfaatkan situs internet yang
dimiliki oleh perusahaan.
NAMA : NAOMI BRENDA FRISCILIA
KELAS: 1 EB 01
NPM : 26213336