Perekonomian Indonesia
Listrik Tambah Inflasi 0,5%
BI
memperkirakan kenaikan tarif listrik tahun 2014 bagi pelanggan industri dan
rumah tangga akan menimbulkan tambahan inflasi sekitar 0,5%. Namun, inflasi
pada akhir 2014 diperkirakan tetap sesuai target semula sekitar 3,5 – 5,5
persen.
Menteri
keuangan Muhammad Chatib Basri pernah mengemukakan, kenaikan tarif listrik 2014
pada enam golongan pelanggan akan menimbulkan tambahan inflasi 0,1 – 0,2
persen. Pemerintah dengan persetujuan DPR menghapus subsidi listrik untuk enam
golongan pelanggan guna menekan anggaran subsidi energi tahun 2014. Penghapusan
subsidi listrik bisa menghemat Rp. 8,51 triliun. Enam golongan itu mencakup
kelompok rumah tangga golongan 1.300 – 5.500 volt ampere per juli 2014 adalah
salah satu faktaor yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi pada semester
II – 2014. Faktor resiko kenaikan tarif batas atas angkutan udara sejalan
dengan kenaikan harga avtur yang ditanggung perusahaan penerbangan. Faktor resiko
lainnya adalah rencana kenaikan tarif kereta ekonomi jarak jauh dan menengah serta
kenaikan harga tahap 2 untuk elpiji 12 kilogram.
Bi
terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah, yakni tim pengendali inflasi
dan kelompok kerja nasional tim pengendali inflasi daerah (TPID). Koordinasi untuk
mengantisipasi tekanan inflasi menjelang Idul Fitri dan memitigasi risiko
inflasi pada semester II-2014. Koordinasi terutama di 3 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat
terhadap inflasi Indonesia sekitar 39%. Berdasarkan survei pemantauan harga BI,
inflasi bulan Juni 2014 diperkirakan 0,3 – 0,4 persen sedangkan secara tahunan
per Juni 2014 sekitar 6,6%. Rata-rata inflasi pada 5 tahun terakhir yaitu
0,56%, tetapi dengan pengecualiantahun 2008 dan 2013, saat ada pengaruh
kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ekonom
Union Bank of Switzerland Asia, Edward Teather memperkirakan inflasi pada akhir
2014 pada kisaran 6 – 6,5%. Angka inflasi itu dengan catatan pemerintah
menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada triwulan IV-2014. Kenaikan
harga BBM pada juni 2013 mendorong inflasi hingga mencapai 8,38% pada akhir
2013.
Sumber : (Koran Kompas Juni 2014)
No comments:
Post a Comment