I.
Contoh Karangan Ilmiah
“PENEBANGAN HUTAN”
A.
Definisi Hutan
Hutan
adalah kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan yang lebat dan tumbuhan lainnya. Menurut
Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam
suatu asosiasi biotis. Namun,apabila tidak dilestarikan, maka akan timbul kepunahan
dalam ekosistem hutan tersebut. Kepunahan
atau kerusakan hutan salah satunya disebabkan oleh penebangan hutan secara
liar.
Arus
globalisasi berkembang secara pesat, terutama di bidang teknologi. Populasi manusia
pun bertambah seiring dengan kebutuhan sandang dan pangan. Untuk memenuhi kebutuhannya,
manusia mendapatkannya dari
sumber daya alam seperti sumber
daya hutan. Padahal semakin lama, sumber daya alam menipis karena
manusia terus mengambil sumber daya alam
tersebut yang tentu saja, lama-lama akan
berkurang apabila tidak dikembangkan.
Populasi
manusia yang meningkat mengakibatkan lahan-lahan pertanian dijadikan tempat
tinggal.Industri yang semakin banyak juga semakin mengurangi lahan pertanian.
Pada zaman sekarang,masyarakat
menggunakan hutan sebagai jalan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu
dengan menebang hutan secara liar dan masyarakat tidak sadar
dengan apa yang
dilakukannya. Tingginya permintaan pasar membuat masyarakat menggunakan
segala cara untuk mendapatkan kebutuhannya dan tidak peduli dengan alam. Hal-hal
itu dapat mengakibatkan bencana seperti banjir,tanah longsor, dan lain-lain
B.
Permasalahan Yang Terjadi
Dalam upaya menyelamatkan hutan, kita memerlukan
pihak-pihak terkait untuk mempertimbangkan masa depan hutan yang tersisa di Indonesia
saat ini karena permasalahan utama dari kerusakan hutan adalah sebagai berikut:
1.
Rendahnya kesadaran
masyarakat umum akan pentingnya
arti hutan bagi kehidupan sehari-hari. Hutan tidak
hanya menghasilkan oksigen yang penting bagi manusia, tapi juga menguraikan CO di
udara untuk mencegah pemanasan suhu bumi yang dapat mengancam kehidupan
manusia, menjaga keseimbangan air tanah, memberikan kehidupan bagi fauna di
dalamnya, dan memberikan manfaat ekonomi bagi manusia itu sendiri.
2.
Terlalu tingginya permintaan pasar akan
pasokan kayu untuk industri kertas, tisu toilet, dan bahan-bahan material
lainnya. Padahal, hutan tidak bisa dibuat seperti halnya zat kimia sintesis
butuh waktu dan proses yang lama untuk membentuk suatu kawasan hutan.
3.
Lemahnya aparat yang mengawalnya, dengan
kata lain hutan menjadi objek yang dapat dijual-belikan dengan mudah, tanpa
menghiraukan prosedur perlindungan hutan.
C.
Penyebab Penebangan Hutan
Kebutuhan manusia semakin hari
semakin bertambah, seperti tumbuhan, lahan, hasil tambang,dan sebagainya. Akan
tetapi persedian alam sangat terbatas dan akan terus habis jika tidak
dipergunakan dengan bijak. Bagi mahluk hidup hutan merupakan kebutuhan utama untuk
kehidupan. Jika tidak ada penanaman hutan dan penebangan terus dilakukan maka bencana
alam akan melanda kita semua.
D.
Upaya
Pemerintah dalam Menanggulangi Penebangan Hutan
Pemerintah berusaha mengkaji masalah
penebangan hutan ini dengan cara:
·
Mengadakan peringatan hari lingkungan
hidup
Dengan
adanya peringatan seperti ini, pemerintah secara langsung membuat kita menjadi sadar
akan pentingnya lingkungan. Adanya peringatan lingkungan hidup, pemerintah ada niat
menjaga hutan di negeri ini, hanya tinggal butuh bantuan masyarakatnya.
akan pentingnya lingkungan. Adanya peringatan lingkungan hidup, pemerintah ada niat
menjaga hutan di negeri ini, hanya tinggal butuh bantuan masyarakatnya.
·
Adanya gerakan pemberdayaan lingkungan
Ini
adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menanam pohon yang hutannya telah
dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Kini tugas kita melaksanakan
program yang direncanakan
pemerintah. Sembari kita bersama-sama menjaga hutan yang dimiliki.
pemerintah. Sembari kita bersama-sama menjaga hutan yang dimiliki.
E.
Akibat Penebangan Hutan
Penebangan hutan secara liar akan
berdampak pada bencana kekeringan. Pepohonan biasanya mempunyai fungsi menahan
air tidak ada lagi akibat bencana kekeringan. Air hujan akan mengalir ke laut
dan cadangan air tanah tidak ada Salah satu akibat dari penebangan hutan adalah banjir. Dan untuk mencegah banjir,tindakan
penebangan liar harus dihindari.Jika terus dibiarkan,banjir akan
terus terjadi dan akan membawa korban lebih banyak lagi. Ketika bencana banjir datang,
maka yang akan menanggung resikonya adalah manusia sendiri. Justru orang yang
melakukan penebangan liar itu selamat, sementara yang kena banjirnya adalah manusia
lain yang tidak tahu menahu akan penebangan liar yang dilakukan oleh
sekelompokorang yang tidak bertanggungjawab terhadap pelestarian hutan
F.
Cara Mengatasi Penebangan Hutan
Adapun cara-cara
yang dapat kita lakukan untuk menaggulangi penebangan hutan secara liar, adalah
:
1.
Melakukan Reboisasi
2.
Melakukan penanaman kembali setelah
penebangan(reboisasi)
3. Membatasi penebangan secara liarDan yang
terakhir adalah kita sendiri,yang menjaga kelestarian
hutan.
hutan.
G.
Perlunya Melestarikan Hutan
Agar hutan kita tetap lestari maka kita
harus melestarikannya. Usaha-usaha yang dapat kita lakukan misalnya dengan cara
sebagai berikut:
1.
Menanam kembali hutan yang gundul atau
dikenal dengan istilah reboisasi. Daerah-daerah yang gundul atau mengalami
kekeringan akan dapat kembali hijau bila dilakukan reboisasi, yaitu dengan
menanam kembali daerah yang gersang dengan menanam tanaman yang sesuai dengan
kondisi hutan.
2.
Tidak
menebang hutan secara sembarangan. Kita harus melakukan penebangan sistem tebang pilih, yaitu pada saat akan
menebang pohon kita harus melihat terlebih dahulu ukuran yang sesuai dan
mengganti dengan tanaman yang baru.
Analisis :
Dari karangan ilmiah di atas tentang
“Penebangan Hutan” menganut berfikir secara Deduktif karena berfikir deduktif
itu hal – hal yang bersifat umum ke hal – hal yang bersifat khusus. Dari
penjelasan di atas yang menyatakan bahwa “Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi
oleh pepohonan yang lebat dan tumbuhan lainnya dan Kepunahan atau kerusakan hutan
salah satunya disebabkan oleh penebangan hutan secara liar” ini adalah hal yang
umum semua manusia pasti tahu tentang fungsi hutan dan apa itu hutan dan
penyebab penebangan hutan. Lalu masuk ke hal-hal yang besifat khusus yaitu
seperti upaya pemerintah terhadap penebangan hutan, cara mengatasi penebangan
hutan, akibat penebangan hutan, dan cara melestarikan hutan tersebut. Jadi dari
kesimpulan ini bisa dipastikan bahwa karangan ilmiah tersebut secara berfikir
secara Deduktif.
II.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode
ilmiah merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan
untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan
terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari
metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses
ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis.
Cara
untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu pengetahuan
seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban
dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan
fakta-fakta yang ada.
Hubungan
antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak
terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran.
Dengan
adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran
seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu,
seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah
terjawab
III.
Karakteristik
Metode Ilmiah
Metode
ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan
yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud
seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran
dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi
seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya
ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan
diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik
penelitian ilmiah :
1.
Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai
pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.
Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah
bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan
prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari
berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat
umum.
3.
Empirik.
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a) Hal-hal
empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau
perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal
empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal
empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.
Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan
metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan
definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
IV.
Manfaat Dari Mempelajari Metode
Ilmiah
Dengan
adanya metode ilmiah akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berkualitas
tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa kegunaan
metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain :
1.
Membantu memecahkan permasalahan dengan
penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
2.
Menguji hasil penelitian orang lain
sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
3.
Memecahkan atau menemukan jawaban
rahasia alam yang sebelumnya masih teka teki.
V.
Sintesis
Sintesis
diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen
yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai
kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif
atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran
yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan
sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang
selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.”
Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa
maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat
diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Dalam perspektif lain
“sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru
yang lebih menyeluruh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah mengategorikan,
mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, menjelaskan,
mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali, menghubungkan,
merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur.. Metode Sintesis Melakukan
penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun satu pandangan
dunia.
Beberapa contoh dari pernyataan Sintetis
adalah :
1. Langit
itu biru.
2. Budi
adalah pria yang menyebalkan
3. Anjing
itu galak
4. Jerapah
memiliki empat kaki
Sedangkan sintesis dalam penulisan karya ilmiah pada
dasarnya adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber.
Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang
digunakan. Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi
kemudian dimasukan dalam daftar pustaka.
Ada sejumlah syarat yang harus
diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di antaranya (Utorodewo dkk,
2004: 97):
1.
Penulis harus bersikap objektif dan
kritis atas teks yang digunakannya
2.
Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya
3.
Sudut pandang penulis harus tajam
4.
Penulis harus dapat mencari kaitan
antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan
5.
Penulis harus menekankan pada bagian
sumber yang diperlukannya.
Sumber :