PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
ekonomi saat ini memasuki era perdagangan bebas ASEAN maka perlu adanya
peraturan intenasional yang harus diaati atau sebagai pedoman. Maka nasib dari
suatu negara ditentukan oleh kekuatan persaingan global. Dalam dunia seperti
ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai
oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal
dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional
sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam
komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah
berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari
bisnis dan keuangan global.
Akuntansi
internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai
cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan
dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber
daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan
dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut
dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sumberdaya akan menjadi
kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat.
Sebelum mengetahui lebih jauh akuntansi internasional
maka kita harus mempelajari tentang sejarah awal terbentuknya akuntansi
internasional dan masalah-masalah apa saja yang terjadi dalam akuntansi
internasional.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Akntansi Internasional
Mengapa kita perlu
belajar akuntansi internasional, karena kita perlu bersaing dengan banyak warga
negara asing yang ada diseluruh asia dimana perdagangan bebas sudah terbuka
luas ditandai dengan adanya MEA (Masyarakat Economic Asean). Ini adalah alasan
terkuat mengapa kita harus belajar akuntansi internasional. Maka dari itu kita harus
mengetahui sejarah akuntansi pertama kali.
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan
dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya.
Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu
berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga
diperoleh di Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara
sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan
di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya
dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan
ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry bookeping) oleh
pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada
abad ke 14 dan 15.
Sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi.
Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan
didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli bukan
akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa
universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya
berjudul : “Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita” di
tahun 1494. Dalam paktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca
menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia
namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca
memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
a.
Buku
Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
b.
Jurnal,
dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum
kemudian dicatat dalam jurnal.
c.
Buku
Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan
centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Lalu revolusi industri
di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan
akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris
dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam
undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang,
mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya
perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik
sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya,
Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai
berikut :
· Tahun
1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.
· Tahun
1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
· Tahun
1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
· Tahun
1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.
· Tahun
1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui
ujian yang dilaksanakan secara nasional.
· Tahun
1925 : banyak perkembangan yang terjadi
tahun ini, antara lain:
1. Mulai
diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
2. Laporan
keuangan mulai diseragamkan;
3. Norma
pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4. Sistem
akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch
card record”.
· Tahun
1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1. Pada
periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2. Sudah
dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3. Analisis
Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa
perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan
profesi akuntan.
5. Management
accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai
dikenal dan berkembang cepat.
6. Muncul
jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan
manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
· Tahun
1975 : mulai periode ini akuntansi
semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara
lain:
1. Timbulnya
management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha
menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2. Sistem
informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,
perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3. Metode
permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4. Total
system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5. Social
accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan
yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi
mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan
oleh Luca Pacioli.
Pada Zaman penjajahan
Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi
tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan
berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960,
akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi,
sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa
(Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Dalam masa pendudukan
Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan
pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi
kosong. Dalam masa atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus untuk
mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun
1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas
Gadjah Mada (1964).
B.
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan
Akuntansi Internasional
Ada
8 faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional, yaitu :
a. Sumber
pendanaan
Di Negara-negara dengan
pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
b. Sistem
Hukum
Dunia barat memiliki
dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam
Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam
kode yang lengkap.
c. Perpajakan
Di kebanyakan Negara,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang
aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
d. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Banyak Negara
berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain,
entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem
pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa;
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya;
pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan
comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat
PD II.
e. Inflasi
Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
f. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama
g. Tingkat
Pendidikan
Standard praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan
informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
h. Budaya
Empat dimensi budaya
nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran
ketidakpastian, maskulinitas.
C.
Permasalahan Akuntansi Internasional
pada IFRS
IFRS
merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar
Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun
standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diperbandingkan.
Namun,
ternyata standar tersebut justru menimbulkan masalah baru. Adapun permasalahan
yang mungkin timbul dengan mengadopsi standar akuntansi internasional adalah
sebagai berikut:
a. Penerjemahan
standar
IFRS menggunakan bahasa
Inggris dan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di antaranya
adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan
istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah
yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahaannya.
b. Ketidaksesuaian
antara IFRS dengan hukum nasional
Hal ini terjadi pada
beberapa negara standar akuntansi termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional,
sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum, dan di sisi lain IFRS
tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar
Akuntansi masing-masing negara.
c. Struktur
dan kompleksitas standar internasional
IFRS mungkin akan
menimbulkan kekhawatiran bahwa standar akan semakin tebal dan kompleks.
Adapun
kelebihan IFRS bagi negara yang menganutnya adalah sebagai berikut:
a. Penghematan
waktu dan uang,
Dengan adanya IFRS
perusahaan dapat melakukan konsolidasi informasi keuangan dari negara yang
berbeda, tanpa memerlukan dua pegawai yaitu yang mengerti standar akuntansi
Indonesia dan standar akuntansi negara lain,
b. Dapat
melindungi kepentingan masyarakat,
Hal ini disebabkan
karena dengan adanya standar yang berbeda maka masyarakat yang mengharapkan
keuntungan bisa jadi mengalami kerugian akibat perbedaan perlakuan akuntansi,
c. Ekspansi
ekonomi berlangsung dengan cepat,
Dengan adanya standar
yang sama maka laporan keuangan di semua negara akan sama, sehingga tidak perlu
penyesuaian lagi dan proses analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan
cepat dan pengambilan keputusan juga lebih cepat, yang pada akhirnya proses
ekspansi pun menjadi cepat.
KESIMPULAN
Akuntansi
internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan
prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi
standar akuntansi di seluruh dunia. Maka standar yang menjadi acua adalah IFRS (International Financial Report Standar)
yang merupakan standar akuntansi internasional yang di didirikan oleh
Internasional Accounting Standard Board (IASB). Tujuan penerapan IFRS adalah
memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi. Walaupun IFRS memiliki permasaahan tetapi IFRS
mempunyai kelebihan bagi seluruh negara.
Referensi :
No comments:
Post a Comment