Perekonomian Indoesia
Devisa Hasil Ekspor Migas Pompa Cadangan Devisa
Posisi
cadangan devisa Indonesia hingga akhir Juni 2014 mencapai US$ 107,7 miliar. Jumlah
itu meningkat dari posisi akhir Mei 2014 sebesar US$ 107,0 miliar. Gubernur BI
Agus Martowardojo mengatakan kenaikan cadangan devisa itu mencerminkan adanya
arus dana masuk ke Indoesia yang cukup baik. Hal itu juga menandakan para
investor tetap memercayai fundamental perekonomian nasional.
“Kalau
diperhatikan, malah berbagai pihak memperkirakan jumlah itu akan turun. Ternyata
walau BI aktif di pasr, jumlahnya masih cukup meningkat,” ujarnya seusai rapat
kerja dengan Badan Anggaran DPR di kompleks parlemen. Lebih lanjur agus
mengatakan neraca pembayaran menunjukkan kondisi positif ada tekanan musiman
pada cadangan devisa, seperti terjadi setiap kuartal kedua. Deputi Gubernur BI
menambahkan, secara lebih rinci, peningkatan cadangan devisa dipengaruhi oleh
transaksi penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah. Adapun kebutuhan
devisa untuk investasi valuta asing dalam
rangka satbilisasi nilai tukar rupiah dapat diimbangi dengan kenaikan simpanan
deposito valuta asing bank-bak di BI.
Posisi
cadangan devisa per akhir Juni dapat membiayai 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan
impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Besaran itu berada di atas
standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Penguatan cadangan
devisa turut berdampak positif terhadap pergerakan rupiah. Nilai tukar, sesuai
kurs referensi BI, menguat 100 poin ke level Rp. 11.787 per dolar AS. Adapun
nilai tukar rupiah yang di transaksikan antar bank di Jakarta. Menguat sebesar
198 poin menjadi Rp.11.674 per dolar AS dari pada akhir pekan lalu di posisi Rp
11.872 per dolar AS.
Sumber : (Koran Media Indonesia Juli
2014)
No comments:
Post a Comment