Sunday, July 6, 2014

Tulisan 2

Perekonomian Indonesia

Kendalikan Defisit Anggaran

            Menurut ekonom Union Bank of Switzerland Edward Teather anggaran tahun 2015 kemungkinan akan tetap memberi porsi kepada subsidi BBM. Memperkirakan harga BBM bersubsidi bisa naik pada akhir 2014 untuk mengurangi tekanan terhadap beban fiskal tahun anggaran 2015. Dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, subsidi energi Rp. 350,3 triliun dari total belanja Rp. 1.876,9 triliun. Adapun pendapatan Rp. 1.635,4 triliun sehingga defisit anggaran Rp. 241,5 triliun atau 2,4% dari produk domestik bruto (PDB). Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menjelaskan bahwa pengurangan subsidi dengan meningkatkan harga bahan bakar bersubsidi harus dilakukan supaya anggaran negara tidak terbebani.
            Pembengkakan subsidi negara pada energi terutama terjadi karena peningkatan konsumsi BBM untuk kendaraan pribadi. Jika pemerintah bisa meyakinkan pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum, enaikan harga BBM tak akan menjadi persoalan.
            Kenaikan harga BBM bersubsidi sensitif terhadap inflasi. Namun pemerintah tetap harus berani mengambil resiko itu agar beban anggaran tidak semakin berat. Selain mengusulkan kenaikan harga secara bertahap menurut Toni juga mengusulkan harga BBM untuk mobil lebih mahal dari pada untuk sepeda motor. Prinsip Toni perbedaan harga BBM itu untuk memenuhi rasa keadilan konsumen.

Daftar pustaka : ( Koran Kompas Juni 2014)

No comments:

Post a Comment

NPWP GANDA ! Bagaimana Cara Menghapusnya ?

Hai balik lagi ke blog saya... Mau cerita dikit pengalamanku di kantor. Ceritanya begini, waktu itu saya diminta untuk membuat NPWP untuk pe...