Perekonomian Indonesia
Harga Rupiah Semakin Terperosok
Nilai rupiah terperosok semakin
dalam. Nilai tukar rupiah mencapai Rp. 12.027 per dollar AS. Rupiah diperjual belikan
pada kisaran harga Rp. 12.000 – Rp. 12.094 per dollar AS. Nilai rupiah melemah
3,6 persen sejak awal juni 2014. Analisis dari bank mengakui faktor eksternal
menjadi sentimen pelemahan rupiah seperti harga minyak mentah. Dollar AS sangat
di buru oleh investor untuk di simpan setelah diketahui bahwa data terkini
menunjukan ekonomi amerika serikat membaik. Data manufaktur dan penjualan rumah
tubuh diatas ekspentasi pasar.
Kondisi nilai rupiah semakin merosot
karena sentimen fundamental positif dari dalam negeri cukum minim. Persoalan sentimen
politik lokal masih harus menunggu hasil pemilu Presiden 9 juli. Sentimen positif
pemilu Presiden akan muncul sesuai ekspektasi pasar. Pelemahan nilai rupiah
dipicu dari berbagai hal perkembangan situasi politik nasional, kenaikan impor
menjelang Lebaran, dan penurunan harga komoditas ekspor. Nilai rupiah semakin
melemah kareena selama 2 bulan terakhirtidak ada dana segar, terutama dollar
AS, yang masuk sehingga bisa menutupi defisit neraca pembayaran. Pengusaha pun
memilih penyimpanan dana mereka di luar negeri sambil menunggu hasil pemilu
Presiden 9 juli 2014. Kondisi saat ini lebih banyak dipicu kondisi psikologi
dalam negeri karena orang khawatir dengan hasil pemilu presiden.
Indeks harga saham gabungan pada
posisi 4.838,982 turun sekitar 23,258 atau 0,478%. Indeks harga saham Nikkei
(Jepang) turun 0,7% menjadi 15.266 dan Straits Times (Singapura) turun 0,02%
menjadi 3.261,5. Investor asing di BEI membukukan penjualan bersih Rp. 164
miliar. Nilai perdagangan dibursa efek sebesar Rp. 4 triliun di bawah rata-rata
pedagangan harian pada 2014 sebesar Rp. 6 triliun.
Daftar
pustaka : ( Koran Kompas Juni 2014)
No comments:
Post a Comment